SIMAK UI Pascasarjana Bukan Formalitas! Persiapkan Dirimu agar Bisa Lulus dengan Nilai Memuaskan

SIMAK UI Pascasarjana Bukan Formalitas! Persiapkan Dirimu agar Bisa Lulus dengan Nilai Memuaskan

Beberapa orang menganggap ujian SIMAK UI pascasarjana adalah formalitas belaka. Dengan kata lain siapa pun yang mendaftar sudah pasti lulus. Karena anggapan ini, mereka lantas tidak menyiapkan diri secara maksimal. Akhirnya, saat pengumuman mereka dinyatakan tidak lulus.

Anggapan ini keliru. Salah besar, malahan. SIMAK UI pascasarjana bukan formalitas belaka. Rata-rata peserta SIMAK UI pascasarjana mencapai 8.000 hingga 9.000 orang. Sementara kapasitas masing-masing prodi terbatas, sehingga tidak mungkin semua bisa diterima. Banyak yang pasti tidak lulus. Yang lolos seleksi adalah mereka yang memenuhi passing grade yang sudah ditentukan.

Bahkan yang sudah mengantongi beasiswa LPDP saja ada yang tidak lulus SIMAK UI pascasarjana, sehingga memang seleksi tersebut benar-benar bukan formalitas semata.

Tidak ada yang terjamin pasti lulus meskipun program studi yang kamu pilih sepi peminat. Kalau pun kuotanya belum terpenuhi, yang tidak memenuhi standar passing grade tetap tidak otomatis langsung diluluskan. Cara satu-satunya untuk lulus adalah hanya dengan menjawab soal SIMAK UI pascasarjana dengan sebaik mungkin.

Soal SIMAK UI pascasarjana terdiri dari subtest Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Meskipun sudah mempersiapkan diri dengan mempelajari buku kumpulan soal TPA yang dijual di pasaran, tak sedikit yang tetap gagal luluk seleksi.

Sebabnya, mereka tidak tahu dan tidak menyangka tingkat kesulitan TPA SIMAK UI pascasarjana jauh lebih tinggi daripada soal-soal pada umumnya. Saat ujian berlangsung mereka lantas kesulitan memilih jawaban dengan tepat.

UI tidak menggunakan soal-soal pada umumnya karena mereka memiliki tim penyusun soal tersendiri. Soal-soal yang disusun disesuaikan dengan standar UI yang notabene adalah salah satu kampus terbaik di Indonesia. Mereka juga punya bank soal berjumlah puluhan ribu hingga ratusan ribu. Stok soal ini yang kemudian digunakan setiap tahun secara acak.

Subtest TPA SIMAK UI pascasarjana menerapkan sistem skor. Nilai salah mendapatkan minus satu poin, dan setiap jawaban benar mendapat empat poin. Tidak menjawab mendapat nilai nol. Walaupun menerapkan nilai minus, beberapa peserta tetap menjawab semua soal, meski ragu dengan jawabannya, karena merasa hal tersebut akan memperbesar peluangnya lulus SIMAK UI pascasarjana.

Jawabannya tentu saja asal, atau setidaknya murni tebakan. Lembar jawaban yang kosong biasanya akan dijawab dengan trik yang diyakininya. Ada yang menjawab dengan pilihan a dari nomor sekian ke nomor sekian, b dari sekian ke nomor sekian, dan seterusnya.

Ada juga yang menggunakan cara sebaliknya. Misal, ada  lima soal atau sepuluh soal yang tidak terjawab, mereka lantas mengisi lima soal pertama dengan menjawab a sampai e, dan demikian pula dengan sisa lima nomor berikutnya. Alasannya, karena mereka yakin pembuat soal tidak menempatkan jawaban yang benar di pilihan yang sama secara berurutan.

Cara seperti ini sangat berisiko. Kamu tidak perlu menggunakan trik tersebut agar bisa lulus SIMAK UI pascasarjana. Cara terbaik adalah dengan latihan yang intensif. Latihan sendiri memang bisa, tapi jauh lebih baik lagi bila kamu bergabung dengan bimbel pascasarjana UI yang diselenggarakan lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI).

Dengan ikut bimbel ini kamu tidak perlu menebak-nebak jawaban, karena kamu akan diajak terus berlatih mengerjakan soal-soal yang kemungkinan muncul saat ujian berlangsung.

Melatih diri mengerjakan soal-soal semacam itu sangat penting, sebab kamu jadi terbiasa dengan jenis-jenis soal SIMAK UI pascasarjana. Kalau sudah terbiasa, maka kamu bisa menghadapi ujian tertulis itu dengan lebih lancar. Kamu jadi tidak kaget dan tahu cara mengerjakan soalnya dengan baik.

Soal-soal yang dilatihkan tidak akan persis sama dengan soal yang diujikan, tapi akan ada kemiripan yang muncul. Hal ini memungkinkan, sebab para pengajar dan penyusun modul latihan di PMUI adalah lulusan UI, jadi mereka tahu betul jenis-jenis soal yang pernah diujikan.

Selain itu, mereka juga tahu cara menjawabnya dengan tepat karena mereka sudah terbukti pernah lulus SIMAK UI. Inilah yang membedakan bila kamu ikut bimbel pascasarjana UI PMUI ketimbang belajar sendiri dengan menggunakan buku TPA OTTO Bappenas, misalnya.

Jika persiapanmu lebih matang, maka peluangmu menjadi mahasiswa pascasarjan di UI akan semakin tinggi. Jadi bagi kamu yang memiliki keinginan jadi mahasiswa pascasarjana di Kampus Perjuangan ini, kamu tak boleh menganggap SIMAK UI pascasarjana hanya sebagai formalitas belaka dan menilai soal-soal yang diujikan akan sama dengan buku-buku pada umumnya.

Kalau kamu sudah tahu hal-hal tersebut, langkah terbaik yang bisa kamu lakukan adalah segera bergabung dengan bimbel pascasarjana UI PMUI demi mewujudkan keinginanmu. Apalagi biaya yang harus kamu keluarkan tidak banyak.

Uang yang kamu keluarkan juga tidak akan sia-sia, karena PMUI adalah lembaga terpecaya dan telah berpengalaman mengadakan bimbel selama bertahun-tahun. Untuk informasi mengenai kelas, jadwal belajar, dan biaya, kamu bisa menghubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222..

Hal-hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan sebelum Lanjut Kuliah S2

Hal-hal yang Perlu Kamu Pertimbangkan sebelum Lanjut Kuliah S2

Kamu ingin lanjut kuliah S2? Boleh saja. Namun, sebelum itu kamu perlu mengetahui dan mempertimbangkan hal-hal berikut supaya keputusanmu tidak keliru.

Pertama, kamu harus memperjelas tujuanmu kuliah S2. Apakah kamu melakukannya karena ingin jadi dosen, mendapat gelar, murni hanya untuk menuntu ilmu, atau untuk mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan? Jika tujuanmu adalah menjadi dosen, maka kamu wajib lanjut studi, kalau bisa dengan program studi yang linier. Karena linieritas kerap menjadi syarat utama rekruitmen dosen.

Namun bila kamu kuliah S2 untuk mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan, kamu perlu tahu bahwa semakin tinggi gelar semakin sedikit juga peluang kerja yang tersedia, walau pesaingmu juga semakin sedikit. Namun, kamu sudah tahu sejak awal ingin bekerja sebagai apa dan di mana sehingga tidak bingung setelah lulus kuliah. Jika ingin mencari kerja, lulusan S1 sudah lebih dari cukup karena lowongannya lebih banyak. Jadi pertimbangkan baik-baik hal ini.

Kalau hanya untuk mendapar gelar supaya bisa dipamerkan ke orang-orang, sebaiknya kamu tak perlu lanjut studi karena hanya akan buang-buang uang. Kuliah S2 cukup berat karena kita dipaksa untuk berpikir secara sistematis dan analitis. Pemikiranmu harus dituangkan dalam tulisan yang dapat dipertanggungjawabkan argumen dan orisinalitasnya. Namun, bila kamu kuliah S2 demi pengetahuan itu sendiri, kamu jangan ragu untuk lanjut studi.

Kedua, kamu harus siap belajar lagi. Ketika menjadi mahasiswa kembali artinya kamu sudah siap untuk belajar, rajin membaca, dan mengerjakan seabrek tugas. Jangan sampai di tengah jalan kamu akan merasa kesulitan mengikuti ritme perkuliahan, karena akan banyak sekali tugas-tugas yang diberikan.

Ketiga, tentukan jurusan. Menentukan jurusan adalah hal yang penting supaya apa yang kamu dapat bisa berguna kelak. Program studi yang kamu ambil tak harus linier. Bisa saja kamu baru menemukan bidang ilmu yang benar-benar kamu sukai menjelang atau setelah lulus S1.

Kalau kamu mengambil jurusan yang berbeda maka kamu wajib mengikuti matrikulasi. Jurusan juga terkait dengan peluang kerja, karena perlu diperhatikan mana program studi yang kira-kira punya peluang kerja lebih banyak.

Keempat, siap untuk mengikuti tes Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Setelah kamu melengkapi syarat administrasi, kamu harus mengikuti ujian seleksi dengan materi soal TPA dan Bahasa Inggris. Tidak semua universitas mengadakan ujian seleksi secara langsung.

Biasanya mahasiswa akan diminta tes di luar dan hasilnya diberikan kepada pihak universitas. Namun ada juga yang mengadakan tes secara langsung  seperti UI, misalnya.

Kelima, mengasah keterampilan menulis. Mengambil kuliah S2 berarti kamu sudah siap dengan tuntutan menulis. Banyak sekali tugas menulis yang harus kamu penuhi, seperti menulis makalah, esai, artikel ilmiah, dan tesis. Bagi kamu yang belum terbiasa menulis, mulai sekarang harus dilatih kemampuannya.

Karena banyak yang akhirnya yang kesulitan lulus karena tidak mampu mengerjakan tugas dan tesis dengan baik.

Keenam, biaya. Saat kamu memutuskan lanjut kuliah S2, artinya kamu sudah harus siap dengan pendanaanya. Biaya kuliah S2 jauh lebih mahal ketimbang S1, sehingga dana yang kamu perlukan cukup banyak. Kamu bisa menggunakan dana pribadi, Namun, bila kondisi ekonomi tidak memungkinkan, kamu bisa mencari beasiswa.

Itulah hal-hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum kuliah S2. Namun, bagi kamu yang ingin kuliah sambil kerja, ada pertimbangan-pertimbangan tambahan yang harus kamu perhatikan. Pertama, kamu harus bertanya kepada atasanmu, apakah tempatmu bekerja memperbolehkan karyawannya kuliah?

Kedua, jika perusahaan memperbolehkamu kerja sambil kuliah, kamu harus mempertimbangkan beban yang akan kamu tanggung. Misal, kamu bekerja dari jam 8 hingga 4 sore, lalu melanjutkan kuliah hingga malam. Selain beban pekerjaan, anda juga harus mengerjakan berbagai tugas kuliah yang diberikan.

Apakah kamu akan mampu untuk menyelesaikannya? Apakah kamu memiliki cukup energi dan konsenstrasi untuk menjalani keduanya dengan lancar? Jika kamu yakin dan merasa mampu melakukannya, baru kamu bisa kuliah S2.

Jangan sampai di tengah perjalanan kamu tidak bisa membagi fokus dan waktu sehingga kuliahmu terbengkalai. Kalau sudah demikian, masa studimu akan lebih lama. Dengan kata lain biaya yang harus kamu keluarkan akan semakin banyak. Apalagi kalau kamu sampai DO. Biaya yang kamu keluarkan akan sia-sia.

Jika kamu ingin lanjut S2 di UI, ada satu hal lagi yang perlu kamu pertimbangkan, yakni mengikuti bimbel pascasarjana UI yang diselenggarkan PMUI. Kenapa? Karena dengan mengikuti bimbel pascasarjana UI, peluangmu lulus SIMAK UI pascasarjana akan semakin tinggi.

Dengan mengikuti bimbel ini kamu akan bisa menjawab ujian TPA dan Bahasa Inggris SIMAK UI pascasarjana dengan baik. Untuk informasi mengenai kelas dan biaya, kamu bisa menghubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222..

Ini Kunci Lulus SIMAK UI S2!

Ini Kunci Lulus SIMAK UI S2!

Sudah pernah mencoba mengerjakan soal SIMAK UI S2 tahun-tahun sebelumnya, tapi ternyata susah sekali? Pikiran mampet dan buntu? Tak tahu rumus dan metode mengerjakan soal-soal kemampuan kuantitatif dan logika dengan cepat dan tepat?

Atau mungkin kamu sudah pernah ikut SIMAK UI pascasarjana, tapi ternyata gagal lulus seleksi, dan ingin mencoba kembali? Tenang saja. Kamu tak usah khawatir tidak bisa menjawab soal-soal ujian atau kembali gugur di tengah jalan. Kamu sangat bisa lulus SIMAK UI. Salah satunya dengan cara  bergabung dengan bimbel SIMAK UI S2 yang diselenggarakan oleh lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI).

Di bimbel SIMAK UI S2 PMUI kamu akan diajak membahas soal-soal prediktif SIMAK UI S2 oleh para pengajar yang kompeten dan kredibel. Dalam pembahasan, mereka akan memberitahmu kunciagar dapat menjawab soal-soal dalam waktu singkat dengan benar karena setiap soal harus dijawab dalam waktu yang sangat singkat. Mereka akan menjelaskan tentang rumus-rumus sederhana untuk menjawab soal-soal yang sulit.

Setelah itu akan ada try out berkala untuk mengukur seberapa jauh perkembangan dan memetakan kemampuanmu. Para pengajar akan mengoreksi hasil latihanmu untuk mengetahui di mana letak kekuatan dan kelemahanmu.

Jika kamu sudah tahu keduanya, kamu kemudian perlu memprioritaskan diri untuk belajar lebih intensif di bidang yang menjadi kelemahanmu. Misal, kelemahanmu adalah kemampuan kuantitatif, maka kamu lebih banyak belajar di bidang itu.

Tujuannya supaya kamu tidak menjawab secara asal atau mengosongkan lembar jawaban sama sekali. Soal SIMAK UI S2 terdiri dari dua subtest, yakni tes Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Dalam subtest TPA jawaban salah diberi poin minus satu.

Semakin banyak jawaban salah akan semakin berpengaruh pada nilai keseluruhan. Kalau kamu benar-benar lemah di kemampuan kuantitatif, kamu mungkin hanya menjawab dua sampai lima soal (dari total 35 soal), karena takut salah dan mendapat poin minus satu.

Karena nilaimu pada kemampuan verbal, logika, dan Bahasa Inggris juga belum tentu bagus, maka kemungkinan besar kamu akan gugur. Ada juga yang menerapkan sistem menjawab semua soal secara asal. Misal, dari soal nomor satu hingga lima dijawab a semua.

Kemudian dari soal nomor enam hingga 10 dijawab b semua. Begitu seterusnya. Ada juga yang menjawab a dari nomor satu hingga 10, lalu menjawab b untuk 10 nomor berikutnya. Cara ini tentu sangat beririsiko. Menebak-nebak dan menjawab secara asal adalah hal yang membuat banyak peserta gagal lulus SIMAK UI S2. Yang diutamakan bukan usaha dan kerja keras, tapi hanya keberuntungan semata.

Berbeda halnya bila kamu ikut bimbel SIMAK UI S2. Kalau kamu lemah dalam soal-soal kuantitatif, pengajar akan membimbingmu hingga bisa menjawabnya dengan baik. Setidaknya bisa benar sekian soal.

Sementara di sisi lain, kekuatan-kekuatanmu di bidang lainnya juga akan semakin terasah, karena selalu ada latihan soal-soal. Jadi kalau pun di soal kemampuan kuantitatifmu tetap lemah, dalam soal verbal dan logika nilaimu tinggi sehingga dapat tertutupi. Namun, bila terus berlatih dengan tekun dan tahu cara mengerjakannya, kemungkinan besar kemampuanmu akan semakin meningkat.

Dalam subtest Bahasa Inggris tidak ada sistem skor. Nilai salah tidak akan diganjar minus satu poin, jawaban benar tidak akan mendapat empat poin. Karena sistem yang demikian, mereka yang tidak terlalu menguasai soal-soal Bahasa Inggris akan menjawab secara asal seperti di atas tadi.

Cara ini sah-sah saja, tapi menjawab secara asal memiliki peluang yang jauh lebih rendah dibanding menjawab dengan benar. Menjawab secara asal tidak akan menjaminmu lulus seleksi.

Di bimbel SIMAK UI S2 PMUI kamu akan banyak berlatih soal-soal Bahasa Inggris dan diberitahu teknik dan rumus dalam menjawab sehingga jawabanmu benar dan tak kehabisan waktu. Hal ini penting buat kamu yang belum pernah ikut les dan tes TOEFL, karena soal-soal keduanya sangat mirip.

Kalau pun kamu sudah pernah ikut tes TOEFL, latihan-latihan soal akan menyegarkan pemahaman dan meningkatkan kemampuanmu.

Kalau ingin lulus SIMAK UI S2 kuncinya memang hanya belajar secara intensif dan mempersiapkan diri secara maksimal. Dengan bekal keduanya, kamu akan bisa menjawab soal dengan yakin dan benar, tidak asal menebak. Hanya persiapan yang sungguh-sungguh yang bisa membawamu menuju keberhasilan.

Agar bisa belajar secara intensif dan mempersiapkan diri secara maksimal, langkah terbaik yang dapat kamu lakukan adalah dengan mengikuti bimbel SIMAK UI S2 PMUI. Kamu akan mendapatkan banyak manfaat dan keuntungan, terutama memperbesar peluangmu jadi mahasiswa S2 di UI.

Kamu tidak akan menyesal dan rugi mengeluarkan uang, sebab PMUI adalah lembaga bimbel terpercaya dan sudah terbukti mampu mengantarkan banyak pesertanya lulus SIMAK UI. Untuk informasi mengenai kelas dan biaya, kamu dapat menghubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222..

Alasan Kenapa Kuliah S3 itu Penting dan Cara Menembus SIMAK UI Pascasarjana!

Alasan Kenapa Kuliah S3 itu Penting dan Cara Menembus SIMAK UI Pascasarjana!

Untuk menjadi dosen saat ini banyak perguruan tinggi yang mensyaratkan pelamarnya memiliki gelar Doktor. Kalau pun tidak, pelamar yang memiliki gelar S3 akan diprioritaskan, atau bagi pelamar S2 yang diterima akan diminta kesanggupannya melanjutkan studi dalam rentang dua atau tiga tahun setelahnya.

Kalau kamu ingin cepat-cepat kuliah S3, biar bisa jadi dosen atau ingin memperdalam ilmu untuk diterapkan pada perkuliahan, dan belum memiliki kesempatan melanjutkan studi di luar negeri karena prosesnya yang panjang dan ribet, kamu bisa kuliah program Doktor di UI. Untuk kualitas, UI sudah tak perlu lagi diragukan. Plus prosesnya tidak begitu panjang, jadi bisa segara kuliah S3 sebelum usia sudah terlalu tua.

Seorang Doktor diharapkan bisa mengembangan konsep, gagasan, dan teori baru dalam bidang ilmunya dan menghasilkan kajian inovatif melalui penelitian. Di UI terdapat 16 fakultas yang membuka program Doktor.

Untuk rumpun ilmu kesehatan, sains, dan teknologi ada delapan fakultas yang membuka program Doktor, antara lain:

  1. Kedokteran
  • Ilmu Biomedik (Kedokteran Dasar)
  • Ilmu Gizi
  • Ilmu Kedokteran
  1. Kedokteran Gigi
  • Ilmu Kedokteran Gigi
  1. Kesehatan Masyarakat
  • Epidemiologi
  • Ilmu Kesehatan Masyarakat
  1. Ilmu Keperawatan
  • Ilmu Keperawatan
  1. Farmasi
  • Farmasi
  1. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Biologi
  • Ilmu Kimia
  • Ilmu Fisika
  • Ilmu Material
  1. Teknik
  • Teknik Sipil
  • Teknik Mesin
  • Teknik Elektro
  • Teknik Metalurgi dan Material
  • Teknik Kimia
  • Arsitektur
  • Teknik Industri
  1. Ilmu Komputer
  • Ilmu Komputer

Untuk rumpun ilmu sosial dan humaniora juga ada delapan fakultas yang membuka program Doktor, antara lain:

  1. Psikologi
  • Psikologi
  1. Ilmu Pengetahuan Budaya
  • Arkeologi
  • Ilmu Filsafat
  • Ilmu Linguistik
  • Ilmu Sejarah
  • Ilmu Susastra (Sastra)
  1. Hukum
  • Ilmu Hukum
  1. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Antropologi
  • Ilmu Kesejahteraan Sosial
  • Ilmu Komunikasi
  • Ilmu Politik
  • Kriminologi
  • Sosiologi
  1. Ilmu Administrasi
  • Ilmu Administrasi
  1. Ekonomi
  • Ilmu Akuntasi
  • Ilmu Ekonomi
  • Ilmu Manajemen
  1. Sekolah Ilmu Lingkungan
  • Ilmu Lingkungan
  1. Sekolah Kajian Stratejik dan Global
  • Kajian Stratejik dan Global

Sebagai syarat pendaftaran, kamu harus melengkapi dokumen yang dibutuhkan seperti salinan ijazah dan transkrip nilai yang telah dilegalisasi, surat rekomendasi minimal dari dua Guru Besar atau ahli di bidangnya, dan publikasi ilmiah.

Setelah melengkapi syarat pendaftaran dan membayar biaya pendaftaran, kamu kemudian harus lulus SIMAK UI pascasarjana agar bisa kuliah S3 di UI. Ujian tulis SIMAK UI terdiri dari dua subtest, yakni tes Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris.

Nah, untuk lulus SIMAK UI pascasarjana persiapan paling bagus yang bisa kamu lakukan adalah dengan ikut bimbel. Mengikuti bimbel akan memperbesar peluangmu lulus seleksi. Pilihan bimbel di luar sana banyak, tapi yang cocok buat kamu adalah bimbel pascasarjana UI yang diselenggarakan lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI). Bimbel ini sudah terjamin kualitas dan mutunya. Pengalamannya sudah tak perlu lagi diragukan. Kualitas tim pengajarnya jempolan.

Bimbel pascasarjana UI PMUI membuka tiga kelas berbeda untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan para pesertanya, yakni kelas intensif offline, kelas intensif online, dan privat online. Kelas tatap muka atau offline intensif diadakan sebanyak 24 kali pertemuan.

Setiap sesinya akan berlangsung selama dua jam. Kelas tatap muka berlangsung setiap Sabtu dan Minggu. Kelas berlangsung tiga sesi per hari, dari pukul 09.30 hingga 18.00. Karena dua jam adalah waktu yang cukup lama untuk belajar, maka ada sesi istirahat di mana kamu akan mendapatkan kopi dan makan siang gratis.

Tentu juga kamu akan mendapatkan modul berisi kumpulan soal-soal prediktif SIMAK UI. Biaya yang harus kamu keluarkan untuk mengikuti kelas ini tidak mahal, yakni Rp 4.500.000.

Kelas intensif online cocok untuk kamu yang malas keluar rumah dan tidak memiliki banyak waktu luang. Maksimal peserta kelas ini adalah 15, beda dengan kelas tatap muka yang maksimal pesertanya sembilan orang. Sama dengan kelas tatap muka, pertemuannya dilakukan sebanyak 24 kali, di mana setiap sesinya berlangsung dua jam.

Bedanya, kelas intensif online juga membuka kelas di tengah pekan. Kamu akan mendapatkan e-book berisi soal-soal prediktif SIMAK UI. Biaya mengikuti kelas ini sebesar Rp 1.800.000.

Sementara untuk privat online biayanya sebesar Rp 300.000 per sesi. Setiap sesi berlangsung selama dua jam. Kelas privat hanya tersedia dalam bentuk online. Kalau kamu mengambil kelas ini, maka wajib mengambil 10 pertemuan, kecuali kamu sudah pernah ikut kelas intensif offline atau online. Buat kamu yang hanya mengambil kelas privat, akan dikenakan biaya pendaftaran sebanyak Rp 200.000. Kamu akan mendapatkan modul dalam bentuk soft copy.

Di setiap pilihan kelas akan selalu ada pembahasan tuntas soal-soal TPA dan Bahasa Inggris prediktif SIMAK UI, jadi akan sangat bermanfaat buatmu. Jadi tunggu apalagi, segera bergabung dengan bimbel pascasarjana UI PMUI. Untuk informasi lebih lengkap sila hubungi nomor berikut: 0812-8596-5222.

 

Tips dan Trik Lulus SIMAK UI Pascasarjana

Tips dan Trik Lulus SIMAK UI Pascasarjana

Untuk kamu yang ingin lanjut kuliah pascasarjana di UI, baik itu S2, Profesi, Spesialis, dan S3, kamu perlu tahu tips dan trik menghadapi ujian SIMAK UI agar memperbesar peluangmu lulus seleksi.

Sebelum ujian dimulai, sebaiknya terlebih dahulu kamu bertanya dengan kenalan, teman, atau kerabat yang sudah pernah ikut SIMAK UI. Tanyalah kepada mereka secara mendalam mengenai soal-soal yang diujikan, bagaimana cara belajarnya sehingga dapat lulus seleksi, dan buku yang dipelajari. Tanyalah sebanyak mungkin orang agar informasi yang kamu peroleh lebih komprehensif.

Cara belajar orang beda-beda, jadi kamu tinggal pilih mana yang cocok, yang mungkin sesuai dengan dirimu.

Di Youtube juga banyak sekali terdapat video-video yang membahas soal-soal dan kiat-kiat lulus SIMAK UI. Menontonnya akan membuatmu mendapatkan wawasan-wawasan penting.

Setelah itu tentu yang harus dilakukan adalah belajar dan latihan secara giat. Jika tidak, kamu akan buang uang percuma, karena biaya pendaftaran SIMAK UI lumayan mahal. SIMAK UI S2 dan Profesi biaya pendaftarannya Rp 1.200.000. Sementara SIMAK UI S3 dan Spesialis bianya sebesar Rp 1.500.000. Jadi tidak perlu coba-coba dan hanya mengandalkan nasib baik dan doa.

Kuncinya adalah latihan soal-soal SIMAK UI tahun-tahun ajaran sebelumnya, sehingga kamu jadi terbiasa. Walaupun soal yang akan keluar tidak sama persis, tapi akan ada kemiripan sehingga sangat membantu saat ujian. Kalau kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ternyata tidak lulus, ikhlasnya akan lebih cepat ketimbang bila kamu hanya berleha-leha.

Yang disebutkan terakhir akan membuatmu menyesal karena merasa belum berusaha secara maksimal.

Kamu bisa berlatih sendiri mengerjakan SIMAK UI pascasarjana soal dengan membeli buku kumpulan soal-soal tahun sebelumnya. Buku semacam ini akan sangat membantu karena, biasanya, yang menyusun adalah orang-orang yang sudah pernah ikut SIMAK UI, jadi tidak akan jauh berbeda dengan soal-soal yang akan muncul di ujian nanti.

SIMAK UI pascasarjana soal-soalnya terdiri dari subtest Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Masing-masing harus dikerjakan dalam waktu dua jam dan satu setengah jam.

Untuk mengerjakan subtest TPA kamu harus hati-hati. Dalam tes ini ada tiga bagian, yakni kemampuan verbal (30 menit), kuantitatif (50 menit), dan logika (40 menit). Kamu tidak akan diperkenankan kembali lagi menjawab soal-soal kemampuan verbal jika sudah waktunya menjawab soal-soal kuantitatif, jadi jangan membuang-buang waktu dan berharap bisa kembali mengerjakan soal yang belum terjawab.

Kamu tak perlu terobsesi untuk menjawab semua soal TPA karena menerapkan sistem skor. Bila benar nilainya empat, salah minus satu, dan tidak menjawab nol. Dengan demikian tak boleh asal menebak. Jauh lebih baik tidak menjawab bila tak tahu atau ragu.

Jawablah soal-soal yang kamu anggap relatif mudah dan benar-benar dikuasai. Soal kemampuan kuantitatif biasanya paling susah, jadi kerjakan saja semampunya. Jika sudah lebih dari satu menit mengerjakannya dan belum ada jawaban, lewati saja. Atau kamu juga bisa membaca semua soalnya dan kemudian kerjakan saja yang kamu kuasai.

Berbeda dengan TPA, subtest Bahasa Inggris tidak menggunakan sistem skor demikian. Jadi soal yang salah tidak mendapat nilai minus satu. Di subtest ini baru kamu disarankan menjawab semua soal. Asal menebak juga tak mengapa.

Subtest Bahasa Inggris terdiri dari soal-soal structure & written expression dan vocabulary & reading comprehension. Soal nomor satu hingga 15 adalah soal fill the blank (misal, subjek atau kata kerjanya kosong lalu kamu diminta mengisi dengan pilihan yang tepat), kemudian dari 16 ke 40 soal tentang wrong word (di mana kamu diminta memilih kata yang salah), 50 soal sisanya adalah membaca potongan teks dengan soal beranak.

Soal terakhir tidak sulit, tapi perlu strategi yang tepat menjawabnya. Karena potongan-potongan teksnya panjang dan membahas suatu bidang keilmuan, tak perlu menghabiskan waktumu membaca semuanya. Bila soalnya merujuk pada paragraf tiga atau baris kesembilan, baca saja bagian itu. Namun, bila soal yang muncul mengenai ide utama dari teks tersebut, baru teks tersebut harus dibaca secara menyeluruh.

Selain melakukan hal-hal di atas, kamu juga bisa ikut bimbel agar persiapanmu semakin maksimal. Banyak bimbel di luar sana, tapi yang tepat buat kamu adalah bimbel pascasarjana UI yang diadakan oleh lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI). Kamu akan menjadi lebih siap menghadapi ujian karena ada program belajar intensif, try out berkala, dan tim pengajar profesional lulusan UI.

Agar bisa lulus SIMAK UI ada tiga hal penting yang harus kamu kuasai, yakni penguasaan materi, mampu mengerjakan soal secara tepat dan cepat, dan memiliki mental petarung. Ketiganya dapat kamu peroleh dengan bergabung di bimbel pascasarjana UI PMUI. Jadi tunggu apa lagi, segera daftar sekarang juga. Untuk informasi lebih lengkap, sila hubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222..

Ikut Bimbel Ini agar Sukses Menjawab Soal TPA Pascasarjana UI yang Sulit!

Ikut Bimbel Ini agar Sukses Menjawab Soal TPA Pascasarjana UI yang Sulit!

Banyak yang bertanya “apakah soal TPA pascasarjana UI sulit?” Jawabannya, iya. Sangat sulit, malahan. Apalagi bagi yang tidak belajar dengan serius untuk menghadapi ujian SIMAK UI. Jika sudah begitu, impian melanjutkan studi di universitas tersebut akan kandas dengan sendirinya.

Subtest TPA, atau dalam SIMAK UI disebut sebagai tes Pengukuran Kemampuan Akademik, memiliki tingkat kesulitan di atas soal-soal OTTO Bappenas. Jadi kalau mau lulus seleksi harus belajar lebih giat lagi. Subtest TPA terdiri dari tiga bagian, yakni kemampuan verbal (30 menit), kemampuan kuantitatif (50 menit), dan kemampuan logika (40 menit).

Kemampuan verbal terdiri dari 40 soal yang terdiri dari soal analogi, analogi dalam bentuk kalimat, dan pemahaman teks (kamu akan diminta menjawab mengenai inti ide dari suatu potongan teks dan makna kata).

Sementara kemampuan kuantitatif terdiri dari 35 soal yang tersusun atas soal aljabar, eksponen, pangkat dan akar, jarak, waktu temu, aritmatika sosial, cicilan, bunga, untung, rugi, deret numerik, deret alfabet, pecahan, pemaktoran, pertidaksamaan, diagram venn, bangun ruang, skala, dan perbandingan, peluang, subtitusi, statistika, logika spasial.

Sementara soal kemampuan logika terdiri dari 15 soal silogisme dan 10 soal skenario logika analitik. Biasanya, soal-soal logika analitik berbentuk penalaran cerita seperti mencari tempat duduk pasti dari nama-nama yang duduk di muja bundar dan semacamnya.

Sudah terbayang bukan betapa susahnya  soal TPA pascasarjana UI. Bagi yang sudah pernah ikut SIMAK UI pascasarjana, biasanya soal-soal yang dianggap paling susah adalah kemampuan kuantitatif. Namun, ada juga yang menganggap kemampuan logika sebagai soal yang paling rumit untuk dikerjakan.

Soal-soal kemampuan verbal tampak sederhana dan mudah karena kita penutur asli Bahasa Indonesia. Apalagi sejak di bangku sekolah selalu ada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, bagi yang tidak memiliki pembendaharaan kata yang luas, nilai pada kemampuan verbal bisa jeblok. Jadi kuncinya adalah memperluas pembendaharaan kata beserta maknanya.

Kamu bisa terus berlatih mengerjakan soal-soal antonim dan sinonim supaya lebih banyak mengetahui kosa kata dalam Bahasa Indonesia karena kata-kata yang muncul jarang diketahui oleh orang pada umumnya.

Supaya sukses mengerjakan soal-soal kemampuan kuantitatif, kamu bisa belajar dengan menonton video pembahasan di Youtube. Banyak sekali kanal-kanal yang membahas soal-soal ini karena penontonnya pasti banyak mengingat minat yang tinggi kuliah pascasarjana di UI. Demikian pula dengan soal-soal kemampuan logika, kamu bisa belajar mandiri melalui video-video.

Kamu memang bisa belajar sendiri, tapi akan jauh lebih baik lagi bila kamu ikut bimbel. Kenapa? Karena belum tentu kamu bisa mengerti langsung dengan mengandalkan pembahasan dari video-video di Youtube. Mungkin kamu akan menemukan bagian penjelasan yang masih membingungkan. Singkatnya, kamu mungkin akan membutuhkan penjelasan tambahan.

Jika sudah begitu kamu tidak bisa bertanya langsung. Berbeda halnya dengan ikut bimbel, jika masih ada kebingungan tinggal tanya pengajar.

Di bimbel kamu juga akan berlatih mengerjakan soal dalam kuantitas yang lebih banyak, karena akan selalu ada try out rutin mengerjakan soal-soal prediktif SIMAK UI. Salah satu kunci sukses lulus seleksi adalah dengan membiasakan diri sesering mungkin berlatih soal-soal SIMAK UI.

Para pengajar juga akan memberitahumu cara, metode, dan rumus menjawab soal TPA pascasarjana UI dengan jitu dan cepat. Mengingat waktu pengerjaan yang terbatas, jadi penting sekali buat kamu tahu tentang hal-hal tersebut, terutama kemampuan kuantitatif yang setiap soalnya membutuhkan waktu yang relatif lama untuk dijawab.

Para pengajar juga akan memberikan kalian tips dan trik yang perlu diterapkan saat ujian berlangsung agar meningkatkan peluang lulus.

Selain soal yang sulit, tingkat persaingan masuk UI sangat ketat karena animo yang sangat tinggi dan kuota yang terbatas, terlebih pada program studi populer macam Ilmu Komunikasi, Psikologi, dan lain-lain. Jadi supaya keinginan kalian dapat terwujud, sekali lagi, saran terbaik adalah dengan ikut bimbel.

Dengan ikut bimbel proses belajarmu akan semakin efektif dan efisien. Persiapanmu akan jauh lebih matang ketimbang pesaingmu yang belajar secara mandiri karena dibimbing pengajar yang sudah berpengalaman dan latihan yang intensif.

Hasil try out akan selalu dimonitoring sehingga kamu akan sadar di mana letak kelemahan dan kelebihanmu, mana bagian yang perlu dipelajari lebih dalam, sehingga kalian bisa menyusun strategi dengan baik. Soal-soal TPA pascasarjana UI tak perlu dijawab semua karena nilai salah mendapat poin minus satu, jadi kamu harus tahu sedari awal mana soal yang bisa kamu jawab dengan yakin dan yang mana tidak.

Bagi kamu yang sedang mempersiapkan diri menghadapi SIMAK UI dan ingin ikut les, kamu dapat bergabung dengan bimbel pascasarjana UI yang diselenggarakan oleh lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI). Kamu tidak akan rugi ikut bimbel ini, karena kualitasnya sudah jempolan. Untuk informasi mengenai pilihan kelas dan biaya, kamu dapat menghubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222.