Untuk kamu yang ingin lanjut kuliah pascasarjana di UI, baik itu S2, Profesi, Spesialis, dan S3, kamu perlu tahu tips dan trik menghadapi ujian SIMAK UI agar memperbesar peluangmu lulus seleksi.

Sebelum ujian dimulai, sebaiknya terlebih dahulu kamu bertanya dengan kenalan, teman, atau kerabat yang sudah pernah ikut SIMAK UI. Tanyalah kepada mereka secara mendalam mengenai soal-soal yang diujikan, bagaimana cara belajarnya sehingga dapat lulus seleksi, dan buku yang dipelajari. Tanyalah sebanyak mungkin orang agar informasi yang kamu peroleh lebih komprehensif.

Cara belajar orang beda-beda, jadi kamu tinggal pilih mana yang cocok, yang mungkin sesuai dengan dirimu.

Di Youtube juga banyak sekali terdapat video-video yang membahas soal-soal dan kiat-kiat lulus SIMAK UI. Menontonnya akan membuatmu mendapatkan wawasan-wawasan penting.

Setelah itu tentu yang harus dilakukan adalah belajar dan latihan secara giat. Jika tidak, kamu akan buang uang percuma, karena biaya pendaftaran SIMAK UI lumayan mahal. SIMAK UI S2 dan Profesi biaya pendaftarannya Rp 1.200.000. Sementara SIMAK UI S3 dan Spesialis bianya sebesar Rp 1.500.000. Jadi tidak perlu coba-coba dan hanya mengandalkan nasib baik dan doa.

Kuncinya adalah latihan soal-soal SIMAK UI tahun-tahun ajaran sebelumnya, sehingga kamu jadi terbiasa. Walaupun soal yang akan keluar tidak sama persis, tapi akan ada kemiripan sehingga sangat membantu saat ujian. Kalau kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi ternyata tidak lulus, ikhlasnya akan lebih cepat ketimbang bila kamu hanya berleha-leha.

Yang disebutkan terakhir akan membuatmu menyesal karena merasa belum berusaha secara maksimal.

Kamu bisa berlatih sendiri mengerjakan SIMAK UI pascasarjana soal dengan membeli buku kumpulan soal-soal tahun sebelumnya. Buku semacam ini akan sangat membantu karena, biasanya, yang menyusun adalah orang-orang yang sudah pernah ikut SIMAK UI, jadi tidak akan jauh berbeda dengan soal-soal yang akan muncul di ujian nanti.

SIMAK UI pascasarjana soal-soalnya terdiri dari subtest Pengukuran Kemampuan Akademik (TPA) dan Bahasa Inggris. Masing-masing harus dikerjakan dalam waktu dua jam dan satu setengah jam.

Untuk mengerjakan subtest TPA kamu harus hati-hati. Dalam tes ini ada tiga bagian, yakni kemampuan verbal (30 menit), kuantitatif (50 menit), dan logika (40 menit). Kamu tidak akan diperkenankan kembali lagi menjawab soal-soal kemampuan verbal jika sudah waktunya menjawab soal-soal kuantitatif, jadi jangan membuang-buang waktu dan berharap bisa kembali mengerjakan soal yang belum terjawab.

Kamu tak perlu terobsesi untuk menjawab semua soal TPA karena menerapkan sistem skor. Bila benar nilainya empat, salah minus satu, dan tidak menjawab nol. Dengan demikian tak boleh asal menebak. Jauh lebih baik tidak menjawab bila tak tahu atau ragu.

Jawablah soal-soal yang kamu anggap relatif mudah dan benar-benar dikuasai. Soal kemampuan kuantitatif biasanya paling susah, jadi kerjakan saja semampunya. Jika sudah lebih dari satu menit mengerjakannya dan belum ada jawaban, lewati saja. Atau kamu juga bisa membaca semua soalnya dan kemudian kerjakan saja yang kamu kuasai.

Berbeda dengan TPA, subtest Bahasa Inggris tidak menggunakan sistem skor demikian. Jadi soal yang salah tidak mendapat nilai minus satu. Di subtest ini baru kamu disarankan menjawab semua soal. Asal menebak juga tak mengapa.

Subtest Bahasa Inggris terdiri dari soal-soal structure & written expression dan vocabulary & reading comprehension. Soal nomor satu hingga 15 adalah soal fill the blank (misal, subjek atau kata kerjanya kosong lalu kamu diminta mengisi dengan pilihan yang tepat), kemudian dari 16 ke 40 soal tentang wrong word (di mana kamu diminta memilih kata yang salah), 50 soal sisanya adalah membaca potongan teks dengan soal beranak.

Soal terakhir tidak sulit, tapi perlu strategi yang tepat menjawabnya. Karena potongan-potongan teksnya panjang dan membahas suatu bidang keilmuan, tak perlu menghabiskan waktumu membaca semuanya. Bila soalnya merujuk pada paragraf tiga atau baris kesembilan, baca saja bagian itu. Namun, bila soal yang muncul mengenai ide utama dari teks tersebut, baru teks tersebut harus dibaca secara menyeluruh.

Selain melakukan hal-hal di atas, kamu juga bisa ikut bimbel agar persiapanmu semakin maksimal. Banyak bimbel di luar sana, tapi yang tepat buat kamu adalah bimbel pascasarjana UI yang diadakan oleh lembaga Persiapan Masuk UI (PMUI). Kamu akan menjadi lebih siap menghadapi ujian karena ada program belajar intensif, try out berkala, dan tim pengajar profesional lulusan UI.

Agar bisa lulus SIMAK UI ada tiga hal penting yang harus kamu kuasai, yakni penguasaan materi, mampu mengerjakan soal secara tepat dan cepat, dan memiliki mental petarung. Ketiganya dapat kamu peroleh dengan bergabung di bimbel pascasarjana UI PMUI. Jadi tunggu apa lagi, segera daftar sekarang juga. Untuk informasi lebih lengkap, sila hubungi tim PMUI di nomor berikut: 0812-8596-5222..